Kamis, 12 Desember 2013

Di Belakangmu





Hari ini aku merasakan sebuah keraguan
dalam nada bicaramu
Samar...
Namun aku dapat merasakannya
Samar...
Saat terucap, namun
terasa tajam menyayat di hatiku

Keraguanmu...
Antara untuk tetap menatap ke depan seperti
janjimu dan ego yang kau pertahankan
Atau...
Menengok ke belakang, dan
melupakan segala janji dan egomu
Melihat ke belakang, walau di belakang sana
sudah pudar dan tampak samar

Di belakanngmu,
ada ikatan kuat tak terlihat
namun tampaknya tak terpatahkan
Seolah kalian dipersatukan oleh sang takdir
selamanya...

Membuatku disini,
yang ada di sampingmu dan siap berjalan bersamamu
Hanya menjadi penghalang bagimu
untuk menoleh ke belakang
Hanya memaksa kepalamu tetap tegak menatap
ke depan...

Membuatku disini,
hanya menjadi alasanmu untuk 
berteriak,
curiga,
bahkan menghindar,
dan lari dariku,
dan dari semua janji dan tanggung jawabmu

Perih...

Semakin kuat aku mencoba menahan
pandangan dan langkahmu,
semakin sengit pertengkaran yang terjadi
Semakin pedas kalimat yang terlontar
Semakin besar benci di antara kita
Karena...
Kau memang ingin mengengok
ke belakang...

Haruskah aku melepaskanmu,
agar kau bisa sekedar menoleh
ke belakang...
Tapi...
Betapa sakitnya aku,
jika kau tak sekedar menoleh...
Tapi memilih berbalik dan melangkah 
ke belakang...
Atau bahkan memutuskan 
untuk tetap tinggal di sana
Betapa hancurnya aku...

Aku belum siap untuk terluka lagi