Jumat, 29 Juni 2012

Surat untuk Langit



Aku, titik air.
Dan Langit selalu merupakan tujuanku.
Tujuan terakhirku, sebelum aku jatuh kembali ke tanah.

Aku, titik air.
Dan Langit-lah tempatku menjelma menjadi Pelangi
Tempatku tinggal dan memancarkan keindahan.
Bersama Langit, aku memadukan warna-warna indah.
Warna Langit, dan warna Pelangi
Bersama Langit, aku memiliki arti.

Namun ...
Saat ini entah mengapa ...
Aku hanya mampu berubah menjadi awan.
Menutupi keindahan Langit.
Menghalangi sinar matahari yang dipancarkan di Langit.
Meniadakan Pelangi.

Aku, titik air.
Aku membutuhkan sinar matahari dari Langit-ku,
agar aku dapat berubah menjadi sesuatu yang indah ...
Agar aku dapat membagikan kebahagiaan ...
Agar aku dapat memiliki arti ...
Agar aku dapat menjadi Pelangi.

Aku, titik air.
Dan saat ini aku sedang risau ...
Karena aku hanya mampu menjadi awan.

Maka, kutulis Surat untuk Langit-ku;

Langit-ku,
Aku tahu kau pasti akan selalu berusaha membagikan sinar matahari,
Yang akan merubahku menjadi Pelangi  ...
Yang akan merubahku menjadi indah ...
Yang akan merubahku menjadi sesuatu yang berarti.

Namun saat ini ...
Banyak titik air yang kubawa saat aku menuju Langit.
Susah payah kucoba tinggalkan ...
Jauh di bumi, tak mengikuti langkahku menuju padamu, Langit-ku.
Ada yang tertinggal, hilang meresap ke tanah.
Namun beberapa ada yang masih mengikutiku.
Hingga ...
Pada saat aku sampai di Langit, entah mengapa,
aku berubah menjadi awan.

Langit-ku,
Saat ini aku menjadi awan.
Aku menutupmu ...
Aku menghalangi pancaran sinar matahari yang ada padamu ...
Aku menghapus warna cerahmu.

Langit-ku,
Risau yang aku rasakan, lama kelamaan berubah menjadi ketakutan.
Takut kau tak lagi menerima kehadiranku yang sekarang :
Awan.

Maka terkadang ...
Aku berbalik kembali ke bumi sebelum sampai di dekapanmu.
Aku kembali menjadi titik air, dalam hujan.
Kembali ke bumi, menunggu sinar matahari mengantarku kembali ke Langit.
Menunggu sinar matahari yang kau bagikan, merubahku menjadi Pelangi.
Menunggu agar aku dapat menjadi sesuatu yang indah, dalam dekapanmu, Langit-ku.

Langit-ku,
Cemas aku memikirkan semua ini.
Aku takut kau lelah ...
Aku takut kau jenuh ...
Dan aku takut pada akhirnya kau akan menyerah ...
Melakukan semua usahamu, merubahku menjadi Pelangi.

Langit-ku,
Kumohon jangan hentikan usahamu
Karena aku tak mungkin menjadi Pelangi, tanpa semua itu.
Tak mampu aku menjadi indah tanpa belaian sinar matahari darimu.
Tak mampu aku menghadirkan warna-warna indah tanpa cerahnya dirimu.

Langit-ku,
Aku membutuhkanmu.


29-06-12






Selasa, 05 Juni 2012

Penghangat Hari

Hari ini Jakarta mendung dan dingin.
Hari tanpa matahari.
Namun apa yang aku dapat saat membuka email pagi ini, ternyata dapat menjadi Penghangat Hari.
Sebuah video singkat, ringan, namun menyampaikan sesuatu yang dalam maknanya.

A Sweet Love

I don't pretend to know
what Love is for everyone,
but I can tell you what is  for me.

Love is knowing all about someone
and still wanting to be with them
more than any other person.

Love is trusting them enough
to tell them eveything about yourself
including the things you might be 
ashamed of,
but still getting weak in the knees
when they walk into the room
and smile at you.


This is why ...
Whether we are together or apart,
you will always be
the most important person in my life.


Because for me ...
Love is You.

050612

Senin, 04 Juni 2012

Langit dan Pelangi



Kau memanggilku Pelangi
Karena katamu aku memberikan warna dalam hari-harimu
Karena katamu aku membuatku tak bisa memalingkan mata saat menatapku
Karena katamu aku membuatmu selalu ingin menyentuh, mendekap dan memilikiku

Pelangi itu indah ...
Sangat indah.
Dan aku tersanjung saat kau memanggilku Pelangi
Terharu saat kau mengucap syukur pada Tuhan,
yang telah mengirimkan pelangi bagimu
Merasa sangat berharga saat kau menyamakanku,
dengan salah satu ciptaan yang terindah

Tapi tahukah kamu ...
Mengapa kau melihatku serupa dengan Pelangi?
Karena kamu.

Kamu membuat aku mampu memancarkan segala hal indah dalam diriku
Kamu menghiasi hidupku dengan cinta dan tawa, hingga aku mampu memancarkan bahagia
Kamu membuatku merasa berharga, sehingga aku mampu membiaskan warna-warna indah
Karena kamu ...
Membuatku selalu merasa dicintai, diingini dan dihargai

Aku, Pelangi yang berasal dari titik-titik air yang rapuh
Namun karena kau bagikan sinar matahari yang kau miliki
Maka aku mampu membiaskan semburat warna yang sangat mempesona
Maka aku menjelma menjadi sesuatu yang indah
Sesuatu yang lebih berharga dan dapat memberikan makna bagi sesama

Aku memanggilmu Langit.
Langit-ku.


Tanpamu, Langit-ku, aku hanyalah titik-titik air
yang rapuh dan tak akan melekat dalam kenangan setiap orang
Tanpamu, Langit-ku, aku hanyalah titik-titik air yang bening tak berwarna, tak bermakna
Tanpamu, Langit-ku, aku hanyalah titik-titik air yang siap jatuh lagi ke bumi,
tanpa sempat menjadi indah.

Aku memanggilmu Langit.
Karena Langit,
Tempat Pelangi memancarkan segala keindahannya
Tempat Pelangi menghiasi semesta dengan kehadirannya
Tempat Pelangi berbagi warna-warna ceria yang dimililikinya
Tempat Pelangi menghilang setelah habis masanya

Aku memanggilmu Langit.
Karena Pelangi tak mungkin terbias sempurna tanpa Langit
Sama seperti aku,
yang tak mampu hidup bahagia tanpamu.

Aku memanggilmu Langit,
Karena Langit-lah tempat yang aku tuju saat aku masih berupa titik air
yang tak berharga, untuk menjelma menjadi Pelangi
Sama seperti aku,
yang tak menuju tempat lain selain hatimu,
sebagai tempat terakhirku.


040612