Senin, 04 Juni 2012
Langit dan Pelangi
Kau memanggilku Pelangi
Karena katamu aku memberikan warna dalam hari-harimu
Karena katamu aku membuatku tak bisa memalingkan mata saat menatapku
Karena katamu aku membuatmu selalu ingin menyentuh, mendekap dan memilikiku
Pelangi itu indah ...
Sangat indah.
Dan aku tersanjung saat kau memanggilku Pelangi
Terharu saat kau mengucap syukur pada Tuhan,
yang telah mengirimkan pelangi bagimu
Merasa sangat berharga saat kau menyamakanku,
dengan salah satu ciptaan yang terindah
Tapi tahukah kamu ...
Mengapa kau melihatku serupa dengan Pelangi?
Karena kamu.
Kamu membuat aku mampu memancarkan segala hal indah dalam diriku
Kamu menghiasi hidupku dengan cinta dan tawa, hingga aku mampu memancarkan bahagia
Kamu membuatku merasa berharga, sehingga aku mampu membiaskan warna-warna indah
Karena kamu ...
Membuatku selalu merasa dicintai, diingini dan dihargai
Aku, Pelangi yang berasal dari titik-titik air yang rapuh
Namun karena kau bagikan sinar matahari yang kau miliki
Maka aku mampu membiaskan semburat warna yang sangat mempesona
Maka aku menjelma menjadi sesuatu yang indah
Sesuatu yang lebih berharga dan dapat memberikan makna bagi sesama
Aku memanggilmu Langit.
Langit-ku.
Tanpamu, Langit-ku, aku hanyalah titik-titik air
yang rapuh dan tak akan melekat dalam kenangan setiap orang
Tanpamu, Langit-ku, aku hanyalah titik-titik air yang bening tak berwarna, tak bermakna
Tanpamu, Langit-ku, aku hanyalah titik-titik air yang siap jatuh lagi ke bumi,
tanpa sempat menjadi indah.
Aku memanggilmu Langit.
Karena Langit,
Tempat Pelangi memancarkan segala keindahannya
Tempat Pelangi menghiasi semesta dengan kehadirannya
Tempat Pelangi berbagi warna-warna ceria yang dimililikinya
Tempat Pelangi menghilang setelah habis masanya
Aku memanggilmu Langit.
Karena Pelangi tak mungkin terbias sempurna tanpa Langit
Sama seperti aku,
yang tak mampu hidup bahagia tanpamu.
Aku memanggilmu Langit,
Karena Langit-lah tempat yang aku tuju saat aku masih berupa titik air
yang tak berharga, untuk menjelma menjadi Pelangi
Sama seperti aku,
yang tak menuju tempat lain selain hatimu,
sebagai tempat terakhirku.
040612
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar