Rabu, 30 Mei 2012

Mimpi

Setiap orang memiliki mimpi.
Mimpi yang benar didapat saat terlelap, atau berupa sesuatu yang dia inginkan didapat atau terjadi dalam hidupnya.
Aku?
Jelas aku memiliki mimpi. Banyak.
Kalau ditanya apakah yang menjadi mimpiku, akan bermacam-macam jawabannya. Berubah-ubah seiring dengan berjalannya waktu dalam kehidupanku.
Aku pernah bermimpi menjadi seorang putri yang memiliki hidup indah bagai dongeng.
Itu pada saat aku berusia lima tahun.
Aku pernah bermimpi menjadi seorang gadis muda yang disukai semua orang.
Itu pada saat aku berusia belasan tahun.
Aku pernah bermimpi menjadi seorang wanita karier yang berhasil.
Itu pada saat aku berusia duapuluh tahun.
Aku pernah bermimpi menjadi seorang ibu rumah tangga yang bahagia.
Itu pada saat aku berusia akhir duapuluhan.

Bermacam-macam mimpi pernah aku impikan. Berbagai jalan pernah aku tempuh untuk mencapainya. Beragam pengalaman pernah aku dapatkan.
Tercapaikah?
Ya, sebagian pernah aku rasakan, pernah aku capai, walau belum seutuhnya.
Aku masih merasa bahwa mimpi-mimpiku masih terus berubah.

Bulan ini, aku mengambil suatu keputusan besar dalam hidupku. Keputusan yang harus aku imbangi dengan mengorbankan segala kenyamanan yang selama ini aku miliki.
Aku memutuskan untuk hidup mandiri, lepas dari bayang-bayang orang lain. Menjalani hidup yang lebih berat dan memerlukan lebih banyak usaha dan perjuangan.
Demi apa?
Aku mengejar salah satu mimpiku. Tapi ini juga masih terasa samar. Mimpi apa?

Banyak orang yang menganggapku aneh, dengan mengambil keputusan ini. Banyak yang berpendapat kenapa aku justru melawan arus.
Banyaknya pertimbangan, kadang membuatku ragu.
Bahkan pada saat aku sudah mengambil keputusan dan tak bisa lagi berbalik, ada rasa menyesal, takut kalau apa yang aku pilih ini salah.

Pagi ini dalam perjalanan panjangku mengejar mimpi baru yang sedang aku jalani, aku mendengarkan salah satu lagu lama Flying Without Wings, dimana ada satu kalimat syairnya yang cukup membuatku berpikir. "...you've got to fight for every dream..."
Fight?
For every dream?
Apa sebenarnya yang menjadi mimpiku?
Bagaimana aku harus fight, kalau aku juga masih samar dan terus berubah mengenai mimpiku?
Sekali lagi aku ulang lagu itu. Tiba-tiba ada syair lain yang menyita perhatianku "...some find it (their dream) in the face of their children" 
So simple.
But so true.

Aku melihatnya setiap hari. Aku terbangun dan membuka mataku dengan melihatnya. Bahkan saat aku memejamkan mataku, aku tetap melihatnya. Melihat mimpiku.
Mimpiku, dapat aku lihat dalam keceriaan yang tergambar di wajah anakku.
Mimpiku, dapat aku dengar dalam keceriaan suara anakku.
Mimpiku, adalah hidup yang lebih baik untuk anakku.

Baru aku sadar, bahwa sebenarnya yang aku kejar, bukan akhir dari mimpiku. Bukan mengejar kebanggaan atau menjadi siapakah aku. Mimpiku adalah memastikan bahwa anakku memiliki masa depan yang cerah. Karena semua yang aku perjuangkan selama ini selalu berakhir ke satu titik: demi anakku.

Mimpi ....
Sesuatu yang menyemangati hidup kita.
Sesuatu yang meringankan langkah kita yang kadang terseok atau merasa berat.
Bersyukurlah kalau kita mengetahui apa yang sebenarnya menjadi mimpi kita.
Sehingga arah dan langkah hidup kita menjadi jelas.

End of May, 2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar