Hujan...
Kupandangi air yang berlomba jatuh membasahi bumi
Perlahan kudongakkan kepalaku, memandang Langit.
Gelap...
Angin yang berhembus terasa dingin dan menyiksa
Perih di kulit, menusuk tulang
Sepertinya jauh harapanku untuk melihat Sinar Matahari
Yang dapat menggantikan suram sang Langit
dengan cerianya Pelangi...
Banyak sekali warna dalam Pelangi-ku
Tak hanya warna ceria, namun banyak juga
warna yang suram...
Setiap kali aku ingin menggoreskan warna,
selalu kuniatkan sebuah warna yang indah dan cerah
Warna yang dapat mengukir senyum di bibir
setiap orang yang memandangnya
Warna yang membawa kehangatan bagi
setiap orang yang melihatnya
Namun seringkali yang tergoreskan,
justru warna yang suram
Warna yang merusak keindahan Pelangi-ku
Warna yang tak mungkin dihapus
ataupun kututup dengan warna lain...
Bukan aku tidak mengerti seperti apa bentuk Pelangi
sehingga aku salah melukiskannya
Bukan aku tidak mengerti seperti apa warna Pelangi
sehingga aku salah memilih warna
Hanya saja...
Kadang mataku terlalu perih karena air mata
sehingga mengaburkan pandanganku
Kadang telingaku kerap mendengar banyak tanya dan prasangka
sehingga benakku suram
Hingga tanpa sadar kugoreskan warna
yang gelap...
Warna yang merusak keindahan Pelangi-ku.
Sekuat tenaga aku mencoba untuk
menggoreskan warna indah
Namun kadang aku tak mampu melawan
rasa putus asa dan lelah yang mendera
Sekuat tenaga kucoba mengangkat tangan dan melukis lagi
namun kadang terasa lunglai
Dan sekuat tenaga aku selalu mencoba untuk tetap berdiri tegak
menatap Langit...
Namun kadang gelap dan mendung sang Langit
membuatku terpuruk
Aku selalu mencoba sekuat tenaga
untuk segala hal indah yang ingin kugapai
Sekuat tenaga, percayalah...
Namun aku tak selalu sempurna
Aku adalah Irma, manusia biasa dan bukan seorang Malaikat
Tak adil rasanya menuntutku untuk selalu benar
Tak adil rasanya, memintaku terus berdiri tegak
dalam terpaan badai, tanpa mau menopangku
Tak adil rasanya, meninggalkanku saat
kuterjatuh dalam kubangan lumpur
tanpa mau mengulurkan tangan untuk menarikku keluar
Masih Hujan...
Aku hanya mampu berharap,
Hujan ini akan segera terhenti
Aku hanya berharap, Langit akan merengkuhku
ke dalam pelukannya,
dan melindungiku dari terpaan angin yang dingin dan menusuk
Aku hanya berharap, Langit akan memberikan Sinar Matahari untukku,
dan kembali menghadirkan Pelangi...
Sinar Matahari, yang akan mengusir gelap sang Langit
Sinar Matahari, yang akan menuntunku melukiskanwarna yang benar dalam Pelangi-ku
Sinar Matahari, yang memang berhak aku dapatkan kembali
Dalam doa selalu kubisikkan,
Cintailah aku, dengan semua kekuranganku
Terimalah aku, tanpa melihat masa laluku
Karena aku, tak bersayap...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar