Saat kau akan mulai berjalan bersamaku,
dari awal kita sudah tahu
bahwa jalan yang kita lalui sangatlah berliku
Tapi kau berjanji akan menggandeng tanganku
saat melalui jalan yang licin
akan menggendongku
saat jalan menanjak terjal dan berbatu
akan membantuku kembali berdiri
saat kutergelincir dan terjatuh
Maka perjalanan kita pun berawal
Akulah yang banyak tergelincir
kakiku pulalah yang sering terpeleset
namun aku tidak pernah berhenti berjalan
walau kadang kau sempat ragu
untuk mengulurkan tangan dan
membantuku berdiri untuk kembali melangkah
Saat itu, kau hanya sebatas ragu
dan kita pun mampu
untuk kembali melangkah
Langkah langkah
yang semakin jauh
langkah yang terus bertahan
walau kadang langkah kita melambat dan melemah
karena lelah
Tapi
kita terus melangkah
karena ini bukanlah sebuah perjalanan
tanpa akhir
Kini
akhir jalan kita sudah semakin jelas terlihat
ambang sebuah pintu yang merupakan
awal dari perjalanan indah berikutnya
Tapi
bongkahan batu besar menghadang
batu yang sebenarnya sudah kita ketahui bersama
keberadaannya, di ujung jalan ini
disusul dengan bongkahan lain yang sama sekali
tak pernah kita inginkan
tak pernah kita sangka
tapi tak dapat kita tolak
Semula
aku yakin kau akan tetap berjalan di sisiku
akan tetap siap tanganmu menopangku
karena
setelah semua yang kita lalui bersama
kita sama sama menginginkan akhir perjalanan
yang bahagia
Tapi
belum lagi batu pertama terlalui
kau memutuskan untuk berhenti
dan
kau memutuskan untuk menjauh
karena
bagimu ini sangat melelahkan
bagimu ini teramat tidak adil
bagimu ini adalah akhirnya
... dan kau pun berhenti
Semua kenangan kita pun
sudah kau kirimkan kembali padaku
dalam sebuah kotak
yang belum berani kubuka
karena
aku tahu pasti apa yang ada di dalamnya
tanda yang kau berikan
untuk menegaskan
bahwa perjalanan kita sudah berakhir
... dan kau pun berhenti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar