Jumat, 09 Maret 2012

Aku Sedih untuk Hatimu


Sesuatu yang tak asing tergeletak sendiri ...
Di tengah hamparan pasir panas ...
Di tengah teriknya sengatan matahari ...
Di tengah hembusan angin kencang ...

Itu sebuah hati!

Penuh tanya kuhampiri hati itu.
Kudekati ...
Terasa tidak asing ...
Kupandangi dengan seksama ...
Aku merasa mengenalnya.

Hati itu begitu menderita.
Panas, kering dan hampa.
Sendiri di tengah hamparan pasir yang kejam menyiksanya.

Aku mendekatinya
Mencoba mengenalinya
Terkejut ketika aku akhirnya tersadar ...

Itu adalah hatimu!

Terlintas kembali semua perkataanmu
Terlintas kembali semua tingkah lakumu
Terlintas kembali semua usahamu
Semua ...
Semua yang kau lakukan untuk merampas bahagiaku,
dan menghapus tawa dari hari-hariku.

Bagai sebuah film semuanya melintas di benakku
Bagai sebilah belati menyayat hatiku di setiap ingatan itu
Bagai cambuk yang menghentakku di setiap rekaman perkataanmu
Bagai pulukan yang menghujam ulu hatiku saat kuingat
semua perlakuanmu

Teringat kembali betapa kau berdiri begitu tinggi ...
sementara aku terpuruk menangis dan hancur
Teringat kembali betapa kau begitu kuat ...
sementara aku lemah tak berdaya karena terluka

Serasa tak percaya kupandangi hatimu.
Tergeletak sendiri ...
Merasa panas dan kering ...

Masih kupandangi hatimu.
Kulihat dengan seksama
Namun pandanganku tak dapat jelas memandangnya.

Lalu kucoba menanggalkan semua rasa benci akan dirimu
Kucoba melihatnya dengan rasa yang lain,
dengan cinta dan kasih
Dan perlahan, pandanganku mulai jelas
Aku tersentak akan apa yang kulihat ...

Hatimu menangis!

Hatimu tidak bahagia ...
Hatimu hampa ...
Hatimu lelah berpura-pura ...
Hatimu menginginkan cinta ...

Karena itukah kau membenciku?
Karena itukah kau begitu ingin melihatku hancur?
Karena itukah kau tak sanggup mendengar tawaku?
Karena itukah kau berusaha keras menyakitiku?

Aku sedih untuk hatimu ...

Ternyata hatimu begitu menderita ...
Ternyata hatimu begitu kering dan kesepian ...

Aku sedih untuk hatimu ...

Karena kau tak bisa membuat hatimu merasakan bahagia.
Karena kau tidak bisa membuat hatimu merasakan cinta.

Karena kau memaksa hatimu ...
Karena kau terlalu banyak memasukkan kebencian dalam hatimu.

Aku sedih untuk hatimu ...

Yang begitu kering dan panas ...
Yang begitu hampa ...
Yang memiliki banyak luka ...

Aku sedih untuk hatimu ...

Melebihi segala kesedihan akibat perbuatanmu padaku
Melebihi segala kesedihan akibat perkataanmu padaku
Melebihi segala kesedihan akibat upayamu merampas bahagiaku
Aku sangat sedih untuk hatimu.


Berhentilah berpura-pura ...
Jujurlah ...
Sebelum hatimu benar-benar hancur,
dan tak dapat kau satukan lagi.

Berhentilah berpura-pura ...
Kasihanilah hatimu.


090312

Tidak ada komentar:

Posting Komentar