Jumat, 09 Maret 2012

Langitku



Langit ...
Tempat yang luas dan tanpa terbatas
Tempat dimana awan lembut berkejaran
Tempat dimana pelangi sesekali singgah
Tempat dimana rinai lembut hujan berasal

Aku suka menatap langit.
Karena banyak hal indah tersirat padanya.
Karena luas dan tak terbatas,
seolah mampu menampung segalanya.
Segala tawa, cinta, harapan, bahkan gundah, gelisah dan air mata.

Langit ...
Selalu apa adanya
Selalu berbeda setiap hari
Selalu tak bisa ditebak
dan yang pasti, langit tidak dapat menampilkan kepalsuan
Langit selalu tulus.

Aku sangat beruntung.

Aku memiliki Langit sempurna yang menaungi dunia kecil milikku.
Aku memiliki Langit yang selalu menjagaku
Aku memiliki Langit yang selalu dapat menikmati canda tawaku
Aku memiliki Langit yang selalu dapat menghapus semua air mataku
Aku memiliki Langit yang dapat menangis atau tertawa bersamaku.

Karena itulah ...
Banyak keindahan dapat dilihat pada Langitku:
Cerahnya cahaya matahari ...
Birunya yang bening ...
Pelangi ...
Awan putih lembut ...
Atau bahkan mendung dan rinai hujan.

Langitku hanya milikku.
Karena Langitku mencintai aku dengan segala yang ada padaku ...
Mencintai aku dengan seluruh nafas hidupnya ...
Langitku berusaha menaungi dunia kecil milikku dengan sempurna.
Menjadikannya indah.

Langitku bukan milikmu.
Jadi biarlah dia mencintaiku dengan caranya.
Jangan kau sakiti Langitku ...
hanya karena dia menjadikan duniaku indah.
Jangan kau sakiti Langitku ...
hanya karena kau tak memilikinya.
Jangan kau sakiti Langitku ...
hanya karena kau benci melihatku bahagia dan penuh cinta.

Mungkin menurutmu,
Langitku tidak sempurna.
Tapi percayalah, aku tidak perduli dengan semua pendapatmu itu.
Karena aku bukan dirimu ...
Sempurnamu bukan sempurnaku.
Aku bahagia dengan Langit dan dunia kecilku.

Kalau kau bisa ikut menikmati bahagiaku,
maka kau akan bisa ikut melihat sempurnanya Langitku.
Kalau kau bisa ikut menikmati cinta yang kurasakan,
maka kau akan bisa melihat indahnya Langitku.
Kalau kau bisa ikut menikmati tawaku,
maka kau akan bisa melihat indahnya pelangi yang dihadirkan Langitku.

Namun bila tidak ...

Jangan salahkan Langitku.
Karena ...
Dia hanya ingin mendengar gelak tawaku,
bukan gelak tawamu.
Dia hanya ingin menatap kilau bahagia di mataku,
bukan di matamu.
Dia hanya ingin merasakan hangat cintaku,
bukan cintamu.
Buat langitku, bahagiaku adalah tujuannya,
bukan bahagiamu.

Biarkanlah aku dengan langitku.

Palingkan saja wajahmu, bila tak sanggup menatap
sempurnanya dunia kecil dan Langitku.

Berhentilah manyakiti Langitku,
Berhentilah berpura-pura,
Dan bukalah hatimu ...
Agar kau juga dapat menikmati indahnya cinta,
yang benar-benar sederhana, tulus dan apa adanya ...
seperti yang selalu dihadirkan Langitku buat dunia kecilku.

Aku bahagia dengan Langitku.
Jadi biarkanlah ...


Untukmu, Langitku.
100312

Tidak ada komentar:

Posting Komentar