Selasa, 29 Januari 2013

Dear Michelle ...



Dear Michelle...

Selamat ulang tahun, Sayang. Semoga panjang umur, sehat selalu, jadi anak yang takut akan Tuhan, berbakti pada orang tua. Dan semoga kamu selalu berbahagia. Karena Mama suka mendengar suara tawa kamu.

"I am six years old now", seperti yang sering kau ucapkan dengan nada bangga. Seolah ingin mengatakan kepada semuanya, bahwa kau bukan lagi anak kecil. Ya, kamu memang sudah enam tahun. Cepat sekali waktu berlalu. Serasa baru kemarin Mama menerimamu di pelukan Mama, suatu senja yang cerah di tanggal 29 Januari 2007. Bayi mungil yang selalu tersenyum ceria, bahkan sejak pertama kali kau hadir di dunia. Ceria, secerah hari saat kau dilahirkan.



Dear Michelle...
Maaf, kalau di ulang tahunmu yang keenam ini, Mama belum dapat memberikan ulang tahun yang sempurna, dan belum dapat memberikan sebuah kehidupan yang sempurna yang ideal bagimu. Tapi percayalah, Mama berusaha keras untuk itu. Maaf kalau ulang tahunmu kali ini agak berbeda dengan ulang tahun-ulang tahunmu yang  sebelumnya. Mungkin ada banyak kekurangannya, tapi Mama tetap mengusahakan yang terbaik bagimu. Mama tetap ingin hari ini kau lewati dengan tawa, dari kau buka mata pada pagi hari hingga saat kau terlelap. Mama ingin hari ini menjadi salah satu hari indah yang akan selalu kau kenang.

Dear Michelle...
Berdua kita lewati enam tahun yang penuh kisah. Ada banyak tawa, canda, air mata, tangis, amarah dan pilu. Tapi percayalah, suatu hari nanti, kamu akan mengerti bahwa semuanya itulah yang akan menguatkanmu. Semua itu bekal yang Mama siapkan untuk masa depanmu. Agar kamu menjadi perempuan yang kuat, tegar dan mandiri.
Enam tahun kamu mendidik Mama menjadi pribadi yang berbeda. Kamu mendidik Mama dengan caramu, melalui hari-hari dimana Mama menjalankan tanggung jawab Mama dalam mendidik dan membesarkanmu dengan segala kekurangan yang ada pada diri Mama.

Dear Michelle....
Kamu adalah hal terindah yang pernah hadir dalam hidup Mama. Karenamu lah, Mama tidak pernah sekalipun menyesali jalan hidup yang telah Mama lalui sampai hari ini. Karena dari semuanya itu, Mama mendapatkanmu, sebuah keajaiban. dalam setiap doa yang terucap, Mama selalu berterima kasih bahwa Mama dianugerahi kesempatan teristimewa, menjadi Mamamu. 

Dear Michelle....
Hidup kita belum sempurna, tapi jangan kuatir, Mama akan menyempurnakannya hanya untukmu. Karena Mama mencintaimu. Banayak hal yang Mama lakukan, dan mungkin menimbulkan pertanyaan "Mengapa". Yakinlah, jawabannya hanyalah "Karena Mama mencintaimu". Kelak, bila saatnya tiba, akan Mama jelaskan semuanya. Namun saat ini, kau masih terlalu muda untuk tahu semuanya. Biarlah saat ini, kau hanya tahuapa itu artinya bahagia.

Selamat ulang tahun Sayang....
Tuhan selalu memberkatimu...

20.01.13

Senin, 07 Januari 2013

Januari dan Aku


Januari dan aku,
memiliki persamaan
Dingin ...
Dan berderai air mata
Air mata, dalam arti yang berbeda
Air mata, dengan cara yang berbeda
Air mata, dengan alasan yang juga berbeda
Tapi tetap memiliki rasa dingin yang sama
Dingin yang menyiksa

Januari dan aku,
Kehilangan hangatnya matahari
Kehilangan cerahnya warna pelangi,
yang tak mungkin muncul tanpa matahari
Matahari dalam arti yang berbeda
Matahari milik kami masing-masing

Januari dan aku,
Mengakhiri hari dengan derai air mata
dan mengawali hari baru dengan tetesan air mata,
yang belum habis tertumpah
Air mata, yang seolah tak kunjung kering

Tapi ...
Januari dan aku, sedikit berbeda
Air mataku, menyisakan sesak di dada
Air mata Januari, membawa harapan dan kehidupan
Air mataku, mengalir dalam pedih
Air mata Januari, mengalir dengan suka cita

Tapi ...
Januari dan aku, sedikit berbeda
Matahariku, pergi menjauh meninggalkanku
Matahari Januari, hanya bersembunyi
di balik awan dan setiap saat dapat kembali,
kembali ke pelukan Januari
Matahariku,
sangat sulit untuk kudekap lagi

Januari ...
Membuatku kehilangan matahari
Membuatku berhenti menatap pelangi
Membuatku tak kunjung henti menangis
Membuatku merasakan lagi, kesedihan
yang telah lama aku lupakan

Aku ingin berhenti menangis,
tapi sangat sulit.
Sama seperti mencoba menghentikan hujan di bulan Januari
Yang terus turun tanpa perlu alasan pasti
Begitupun air mataku,
mengalir dengan mudahnya
tanpa perlu tahu sebabnya

Aku ingin memohon agar Matahariku jangan pergi,
tapi itu tak mungkin
Memaksa matahariku untuk tinggal,
sama seperti memaksa matahari untuk terus bersinar
sepanjang hari, di bulan Januari

Januari dan aku
Dua kisah penuh air mata
dengan cerita yang berbeda

Januari ...
Saat Matahariku menjauh pergi

Jumat, 04 Januari 2013

7 Hari


Hanya tinggal 7 hari ...

Semalam kuakhiri hari dengan air mata
yang akhirnya terhenti karena lelah dan lelap
Pagi ini kuawali hari dengan air mata
Air mata yang sama ...
Dengan isak tangis dan rintihan yang sama

Kenapa begitu berat bagiku untuk mengerti?
Kenapa begitu takut aku untuk merelakan?
Kenapa terasa begitu kosong?

Keputusanmu, keinginanmu, harapanmu
teruntai dalam setiap hembusan nafas di setiap
doa yang terucap di bibirku
Aku ingin kau bahagia
Aku ingin kau bisa menggapai cita-citamu
Aku ingin segalanya yang terbaik
hanya untukmu ...

Sama ...
Ketakutanku, kesedihanku, kehilanganku
juga teruntai dalam hembusan napas dan doa yang
terucap dari bibirku ...

Namun ...
waktu bergulir cepat
Lebih cepat dari datangnya jawaban atas
doa yang kupanjatkan dalam tangis
Hingga hanya tersisa 7 hari lagi bagiku

Hanya tinggal 7 hari ...

Aku ingin menghentikan waktu
Agar sisa 7 hari-ku tak kunjung berakhir
Aku ingin menghentikan waktu
Agar selamanya dapat kusentuh dirimu
Agar selamanya dapat kugenggam tanganmu
Agar selamanya dapat kupeluk dirimu
Aku ingin menghentikan waktu
Agar selalu ada bagiku, arti kata "selamanya"

Namun ...
Tanganku tak mampu menahanmu
Air mataku tak mampu membasahi hatimu
Tangisanku tak mampu membuatmu menolehkan kepalamu
Semuanya tak mampu,
membuatmu menghentikan langkah dan berlari kembali ke arahku

Aku hanya terdiam di sini
menatap punggungmu yang semakin menjauh
menatapmu dengan pandangan yang mulai kabur
terhalang tirai air mata

Aku berusaha berteriak memanggil namamu
Aku berusaha berteriak memohonmu untuk berhenti
Namun ...
Lidahku kelu, tercekat hingga tak terdengar suaraku
Terhalang pedih yang menggumpal dalam hatiku
Hingga teriakanku tertelan bisu
Dan kau tetap menjauh dan berlalu,
dari sisiku...

Bukan aku tidak mendukungmu
Bukan aku tidak ingin berjalan bersamamu
Hanya saja terasa begitu berat bagiku ...
Membayangkan kesendirianku tanpa dirimu
Membayangkan seperti apa akan kulalui hari-hariku
Membayangkan tak ada lagi bahu tempatku bersandar
Membayangkan tak ada lagi belaian lembut di kepalaku
Membayangkannya saja,
terasa sangat menyakitkan di setiap tarikan nafasku

Aku ingin berdiri tegak dengan senyuman
Supaya ringan langkahmu
Supaya hilang cemasmu
Aku ingin, sungguh aku ingin
Hanya saja, aku tak mampu ...

Maafkan aku, aku hanya takut kehilanganmu


Kamis, 03 Januari 2013

Aku Ingin Menulis


Aku menulis ...
Saat aku lelah berbicara
Aku menulis ...
Saat aku tidak tahu, seperti apa rasaku
Aku menulis ...
Untuk mengungkapkan semuanya yang
terasa sangat menyesakkan dada

Asing ...
Tapi menyakitkan.
Hanya terasa sesak dan perih
yang tak berujung ...

Aku ingin menulis ...

Banyak kata-kata yang tak terucap ...
Banyak kalimat yang tak terungkap ...
Banyak tangis yang terpendam ....
Sebuah ketakutan yang membelenggu ...
Semua ingin aku tulis

Karena ...
Semua telah aku coba,
Teriakan ....
Amarah ....
Air mata ...
Semua tak mampu membawa lega

Aku ingin menulis ...

Agar kau tahu rasaku
Agar kau tahu sebab dari tangisku
Agar kau tahu arti amarahku
Agar kau dengar teriakanku

Aku ingin menulis ...
Hanya agar kau tahu
Pedihnya sebuah tangis yang bisu
Hanya agar kau tahu ...
Hari-hari berteman air mata
yang hanya bisa mengalir dalam diam ...
Karena aku masih ingin memberikan senyuman
yang kau suka.
Hanya agar kau tahu ...
Perihnya air mata yang mengalir dalam sesak
karena tangis yang tertahan

Aku menulis
Saat suaraku tak kunjung sampai di telingamu
Saat harapanku tak sampai di genggamanmu
Saat semua amarahku yang kau balas dengan tawa
Karena ...
Sepertinya kau tak pernah tahu.

Aku ingin menulis ...
Saat tak ada lagi waktu bagi kita untuk berbicara
Saat sisa waktu ini hanya ingin kulalui
dengan tawa, canda dan cinta
Saat tiap detik yang berharga ini
ingin aku habiskan dalam hangatnya pelukanmu

Aku ingin menulis ...
Tapi tetap aku tak mampu mengungkapkan segalanya
Tanganku terhenti, dan aku hanya
membuat goresan-goresan tak berarti

Aku ingin menulis ...
Sungguh, aku ingin.
Aku hanya tak bisa ...