Senin, 07 Januari 2013

Januari dan Aku


Januari dan aku,
memiliki persamaan
Dingin ...
Dan berderai air mata
Air mata, dalam arti yang berbeda
Air mata, dengan cara yang berbeda
Air mata, dengan alasan yang juga berbeda
Tapi tetap memiliki rasa dingin yang sama
Dingin yang menyiksa

Januari dan aku,
Kehilangan hangatnya matahari
Kehilangan cerahnya warna pelangi,
yang tak mungkin muncul tanpa matahari
Matahari dalam arti yang berbeda
Matahari milik kami masing-masing

Januari dan aku,
Mengakhiri hari dengan derai air mata
dan mengawali hari baru dengan tetesan air mata,
yang belum habis tertumpah
Air mata, yang seolah tak kunjung kering

Tapi ...
Januari dan aku, sedikit berbeda
Air mataku, menyisakan sesak di dada
Air mata Januari, membawa harapan dan kehidupan
Air mataku, mengalir dalam pedih
Air mata Januari, mengalir dengan suka cita

Tapi ...
Januari dan aku, sedikit berbeda
Matahariku, pergi menjauh meninggalkanku
Matahari Januari, hanya bersembunyi
di balik awan dan setiap saat dapat kembali,
kembali ke pelukan Januari
Matahariku,
sangat sulit untuk kudekap lagi

Januari ...
Membuatku kehilangan matahari
Membuatku berhenti menatap pelangi
Membuatku tak kunjung henti menangis
Membuatku merasakan lagi, kesedihan
yang telah lama aku lupakan

Aku ingin berhenti menangis,
tapi sangat sulit.
Sama seperti mencoba menghentikan hujan di bulan Januari
Yang terus turun tanpa perlu alasan pasti
Begitupun air mataku,
mengalir dengan mudahnya
tanpa perlu tahu sebabnya

Aku ingin memohon agar Matahariku jangan pergi,
tapi itu tak mungkin
Memaksa matahariku untuk tinggal,
sama seperti memaksa matahari untuk terus bersinar
sepanjang hari, di bulan Januari

Januari dan aku
Dua kisah penuh air mata
dengan cerita yang berbeda

Januari ...
Saat Matahariku menjauh pergi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar