Jumat, 04 Januari 2013
7 Hari
Hanya tinggal 7 hari ...
Semalam kuakhiri hari dengan air mata
yang akhirnya terhenti karena lelah dan lelap
Pagi ini kuawali hari dengan air mata
Air mata yang sama ...
Dengan isak tangis dan rintihan yang sama
Kenapa begitu berat bagiku untuk mengerti?
Kenapa begitu takut aku untuk merelakan?
Kenapa terasa begitu kosong?
Keputusanmu, keinginanmu, harapanmu
teruntai dalam setiap hembusan nafas di setiap
doa yang terucap di bibirku
Aku ingin kau bahagia
Aku ingin kau bisa menggapai cita-citamu
Aku ingin segalanya yang terbaik
hanya untukmu ...
Sama ...
Ketakutanku, kesedihanku, kehilanganku
juga teruntai dalam hembusan napas dan doa yang
terucap dari bibirku ...
Namun ...
waktu bergulir cepat
Lebih cepat dari datangnya jawaban atas
doa yang kupanjatkan dalam tangis
Hingga hanya tersisa 7 hari lagi bagiku
Hanya tinggal 7 hari ...
Aku ingin menghentikan waktu
Agar sisa 7 hari-ku tak kunjung berakhir
Aku ingin menghentikan waktu
Agar selamanya dapat kusentuh dirimu
Agar selamanya dapat kugenggam tanganmu
Agar selamanya dapat kupeluk dirimu
Aku ingin menghentikan waktu
Agar selalu ada bagiku, arti kata "selamanya"
Namun ...
Tanganku tak mampu menahanmu
Air mataku tak mampu membasahi hatimu
Tangisanku tak mampu membuatmu menolehkan kepalamu
Semuanya tak mampu,
membuatmu menghentikan langkah dan berlari kembali ke arahku
Aku hanya terdiam di sini
menatap punggungmu yang semakin menjauh
menatapmu dengan pandangan yang mulai kabur
terhalang tirai air mata
Aku berusaha berteriak memanggil namamu
Aku berusaha berteriak memohonmu untuk berhenti
Namun ...
Lidahku kelu, tercekat hingga tak terdengar suaraku
Terhalang pedih yang menggumpal dalam hatiku
Hingga teriakanku tertelan bisu
Dan kau tetap menjauh dan berlalu,
dari sisiku...
Bukan aku tidak mendukungmu
Bukan aku tidak ingin berjalan bersamamu
Hanya saja terasa begitu berat bagiku ...
Membayangkan kesendirianku tanpa dirimu
Membayangkan seperti apa akan kulalui hari-hariku
Membayangkan tak ada lagi bahu tempatku bersandar
Membayangkan tak ada lagi belaian lembut di kepalaku
Membayangkannya saja,
terasa sangat menyakitkan di setiap tarikan nafasku
Aku ingin berdiri tegak dengan senyuman
Supaya ringan langkahmu
Supaya hilang cemasmu
Aku ingin, sungguh aku ingin
Hanya saja, aku tak mampu ...
Maafkan aku, aku hanya takut kehilanganmu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar