Aku tidak akan mampu mengalihkan pandangan dari selembar kain batik. Pesona warna dan motifnya selalu menghadirkan kesan tersendiri.
Selembar kain yang bernilai seni tinggi, akan banyak mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari para penikmatnya. Tak jarang, bahkan memiliki harga yang luar biasa tingginya.
Namun sebelum mencapai semuanya ini, ada satu proses yang hampir mirip dengan filosofi kehidupan. Suatu proses yang menjadikannya berbeda dari sekedar selembar kain.
Batik seringkali memiliki pesan tersirat dari motif dan warna yang ditampilkannya. Tidak mungkin selembar kain batik dibuat tanpa maksud. Agar pesan yang disampaikannya dapat secara jelas ditangkap sekaligus dinikmati oleh penggemarnya, selembar kain batik harus menjalani proses yang panjang dan lama. Menjalani proses yang sulit dan kadang berulang-ulang, samapai didapatkan hasil yang sempurna. Proses ini harus dijalani sedikit demi sedikit, penuh kesabaran dan membutuhkan waktu.
Sama seperti hidup kita. Untuk menjadi pribadi yang berbeda dari sekedar manusia pada umumnya, kita memerlukan proses pembentukan pribadi. Lama, perlahan, satu demi satu dan tak jarang menyakitkan. Dan tak jarang proses tersebut harus diulang-ulang, sampai kita berhasil menjadi pribadi yang matang.
Pada saat kita sedang mejalani proses pembentukan pribadi kita, tak jarang rasa putus asa, lelah dan jengkel datang menyapa. Jangan biarkan rasa ini menguasai kita. Kita harus mampu melenyapkan segala rasa itu, agar kita mampu melanjutkan proses pembetukan pribadi kita. Tidak mudah, tapi yakinlah, kita pasti bisa.
Ingatlah akhir dari proses ini. Ingatlah selembar kain batik yang indah dan penuh makna. Begitulah kita akan menjadi pada akhirnya. Bersabar, tetap menjalani dan bersiap menikmati hasil yang indah.
Selamat menjalani hari-hari dengan indah. Tuhan Berkati.
wow ...
BalasHapus