Rabu, 25 Januari 2012

Aku Takut, Temani Aku

Hujan kali ini begitu deras ...
Mendung bergelayut begitu tebal.
Petir dan guntur bersautan.
Angin berlari bagai mengamuk.
Gelap ...
Dingin ...
Dan aku takut.

Biasanya ...
Aku selalu menyukai hujan ...
Tapi kali ini berbeda.
Tak seperti biasanya, dimana aku selalu menikmatinya,
kali ini aku takut.
Aku takut sendirian dalam hujan.

Jalan di depanku tak terlihat ...
Tertutup derasnya rinai hujan.
Mataku tak bisa menatap ujung dari jalanku,
yang bagai tertutup tirai kelabu.
Lubang di jalanku pun tak terlihat ...
Semuanya rata tertutup air.

Aku takut.
Takut tersesat dalam derasnya rinai hujan.
Takut terperosok dalam lubang yang tak nampak.
Takut tak akan kunjung mencapai akhir dari jalanku.
Takut akan suara guntur yang begitu kerasnya.
Takut kalau angin akan menerbangkan semua yang ada padaku.
Aku takut ...

Temani aku ...
Melalui hujan kali ini.
Hujan yang terasa lebih deras dan menakutkan.
Temani aku ...
Agar aku bisa menggapai tanganmu,
saatku terperosok dalam lubang di jalanku.
Temani aku ...
Agar aku dapat meringkuk di pelukanmu,
saatku takut akan kerasnya suara guntur.
Temani aku ...
Agar aku dapat merasakan kedua tanganmu melindungiku,
saat seolah angin akan mampu membawaku serta.
Temani aku ...
Agar aku dapat bersandar di bahumu,
saatku lelah karena tak kunjung mencapai ujung jalanku.

Temani aku, dan berjalanlah bersamaku ...
Karena aku membutuhkanmu.


250112


Tidak ada komentar:

Posting Komentar