Senin, 16 Januari 2012

Suatu Hari Untukmu

Aku ingin menjadi pagi untukmu,
Mencintaimu dengan penuh setia dari hari ke hari.
Menantimu tanpa batas waktu.
Menunggu cintamu menyapa.
Mengharap segera mendengar merdunya tawamu.
Menantimu merengkuhku dalam dekapanmu.
Menebarkan bahagia dan tawa ketika bersamamu.
Karena ...
mencintai pagi adalah seperti mencintaimu.
Tak pernah ada keraguan melintas sedikitpun.



Aku juga ingin menjadi siang untukmu.
Dimana teriknya sang surya akan terlindungi,
hanya dengan teduhnya tatapan matamu.
Karena aku tahu ...
Itulah caramu mencintaiku dengan segala ketulusanmu.
Caramu meredakan segala kegalauanku.
Caramu menentramkan segala gejolak jiwaku.
caramu membuatku mengerti,
agar kita dapat saling merelakan dan saling melepaskan,
setelah sang surya tenggelam dan kita masing-masing harus kembali,
ke tempat kita.

Terlebih dari semua rasaku,
aku ingin menjadi malam untukmu.
Malam, dimana kita dapat berlabuh di peraduan yang sama ...
Malam, dimana bersamanya kita berbagi belai dan desah cinta ...
Malam, dimana kita berdua terbaring bahagia setelah melepas rasa ...
Dimana aku, dan hanya akulah yang berada di eratnya dekapanmu.
Menikmati desah lembut napasmu, saat hadirku menghiasi mimpimu.

Di setiap doaku,
terselip ucap, semoga ....
dapat aku segera menjadi malammu.
Dalam setiap asaku,
hanya satu yang kuinginkan ...
agar kau juga segera menjadi malamku.

Karena seperti itulah aku mencintaimu ...
Seperti kesetiaan sang surya mengadirkan pagi, siang dan malam.
Terus tanpa henti, sampai dunia berhenti berputar.


Suatu hari dalam hidupku akan ada kamu di sisiku, selamanya.
160112

Tidak ada komentar:

Posting Komentar