Rabu, 25 Januari 2012

Surat Kepada Orang Tuaku


Selamat Ulang Tahun Pernikahan yang ke-44, Papi dan Mamiku tersayang ...

Hari ini, tepat 44  tahun usia pernikahan kalian. Pernikahan yang bahagia, walaupun tidak seromantis seperti apa yang dituliskan di novel-novel percintaan atau film-film drama. Pernikahan yang telah memberikanku masa-masa yang bahagia selama aku masih bersama kalian. Pernikahan yang memberikan makna lain tentang arti sebuah komitmen dan cinta sejati. Pernikahan yang nyata dan apa adanya.

Tumbuh dan berkembang dalam keluarga kita, membuatku banyak belajar mengenai arti keluarga dengan kejujuran, kehangatan, kasih sayang, rasa percaya, saling menghormati dan cinta sebagai landasannya. Yang menjadikanku selalu bersyukur bahwa aku terlahir sebagai buah pernikahan kalian yang indah.

Banyak hal telah kalian ajarkan kepadaku dan aku sungguh berterima kasih buat itu. Betapa kalian bekerja keras untuk memastikan kami, anak-anakmu selalu bahagia dan tersenyum. Betapa kalian berusaha sekuat tenaga untuk  membekali kami dengan nilai dan norma-norma kehidupan, agar kami menjadi manusia yang mulia. Karena kalian tahu, betapapun kalian menyayangi kami, akan tiba saatnya kami harus pergi dari dekapan kalian. Kalian ingin kami bisa menjalani hidup kami dengan benar. 

Seperti anakmu yang lain, aku juga telah menempuh perjalanan hidupku sendiri. Lepas dari hangat dan amannya dekapan kalian. Tapi aku tidak pernah merasakan adanya jarak diantara kita, karena aku yakin, kalian tetap mendekapku erat di dalam hati.

Banyak hal yang terjadi seiring perjalananku. Perjalanan menuju kebahagiaanku. Aku tahu kalian sangat memikirkanku, dan tak ingin aku menderita serta kehilangan senyumku. Aku juga tahu, setiap tetes air mataku, terasa bagaikan sayatan di hati kalian. Pedih.

Aku tidak ingin menyakiti kalian. Namun ketahuilah, bahwa dalam pembentukanku menjadi seorang pribadi yang dewasa, tak mungkin jalan yang aku lalui selalu akan mulus.
Aku perlu merasakan kecewa, agar aku bisa mensyukuri seriap rasa bahagia yang pernah hadir dalam hidupku.
Aku perlu merasakan sakit, agar aku tidak lupa akan rasa sehat yang sering aku rasa.
Aku perlu merasa kesepian, agar aku selalu menghargai setiap waktuku bersama-sama orang yang aku cinta.
Aku perlu semuanya itu ...

Kalian telah mengajariku banyak hal, dan aku percaya kalian masih terus mengajariku tanpa kenal lelah. Namun kini, saat aku jauh dari dekapan kalian, biarkanlah hidup yang mengajariku dengan caranya sendiri. Biarkanlah hidup mendewasakanku dengan jalannya. Hal itu tidak menyakitkan buatku, percayalah. Aku masih mampu bangkit lagi dan melanjutkan perjalanan hidupku. Kalian masih akan selalu melihat senyuman di wajahku.

Janganlah kalian terluka atas air mataku. Kadang aku memang tak dapat menahannya. Namun ini hanya sekedar pelampiasanku saat aku merasa lelah dan tak berdaya. Berikanlah aku sedikit waktu, dan setelah itu, aku pasti akan bangkit lagi melanjutkan perjalananku. Jangan kalian terbebani atas air mataku.

Aku sangat mencintai kalian, dan tidak pernah ingin menyakiti kalian. Karena dalam dekapan kalian, aku tidak pernah merasakan sakit.
Aku sangat mencintai kalian, dan selalu menginginkan yang terbaik bagi kalian. Walaupun kadang, aku tidak dapat memberikan yang terbaik buat kalian.
Aku sangat mencintai kalian, sekarang dan selamanya.

Selamat ulang tahun pernikahan, Papi dan Mamiku tersayang ....
250112

Tidak ada komentar:

Posting Komentar