Selasa, 17 Januari 2012
Malaikat Tak Bersayap
Tuhan, jangan marah padaku ....
Karena aku menculik malaikat-Mu.
Kau mengirimkannya untukku,
saat aku sedang terpuruk dalam kubangan luka.
Saat aku merasa tak ada asa yang tersisa.
Kau menghadirkannya.
Setiap hari,
perlahan namun pasti ...
Dia menarikku dari semua kekelaman itu.
Perlahan namun pasti ...
Dia menggantikan warna hitam dengan warna lain,
yang cerah, indah dan hangat.
Setiap hari,
perlahan namun pasti ...
Dia menambahkan satu warna yang baru,
hingga tanpa terasa, aku memiliki pelangi.
Malaikatku Tak Bersayap.
Dia mengangkatku dengan tangannya ...
Mengajakku berkelana dengan pikirannya ...
Berjalan di sampingku dengan kakinya ...
Dia sama dan serupa denganku.
Aku tahu Kau yang mengirimkannya Tuhan ...
Dengan cara-Mu yang ajaib.
Kau tidak mau aku ketakutan dengan malaikat-Mu,
makanya Kau kirimkan seorang Malaikat Tak Bersayap.
Kau mau aku nyaman menerimanya, karena dia serupa denganku.
Kau mau aku membiarkannya memperbaharui hidupku,
tanpa ku rasa ada jarak dengannya.
Tuhan jangan marah padaku ...
Namun aku ingin Malaikatmu tetap di sini,
tetap ada di sisiku.
Biarlah Kau ciptakan malaikat lainnya untuk memenuhi Surga.
Tapi biarkanlah yang satu ini,
tinggal di dunia, menemaniku.
Hingga tiba saatnya aku kembali pada-Mu.
Aku berjanji, pada saat itu, aku akan bersamanya,
menghadap-Mu.
Untukmu, Malaikat Tak Bersayap-ku.
170112
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar